- AKADEMI KEBIDANAN DHARMA PRAJAmBONDOWOSO
MAKALAH
PEMBERIAN
OBAT MELALUI
ORAL
SUBLINGUAL
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan karunia-Nya, penyusun
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PEMBERIAN OBAT MELALUI ORAL
SUBLINGUAL” dengan baik.
Makalah
ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Dasar
Kebidanan II. Selama menyelesaikan makalah ini, penyusun tidak lepas dari
dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini dengan semaksimal mungkin.
Penyusun
menyadari adanya kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca yang budiman sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
banyak pihak.
Bondowoso,
4 Maret 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Obat adalah senyawa atau campuran senyawa untuk mengurangi gejala atau
menyembuhkan penyakit. Teknik pemberian obat didapati ada berbagi macam cara,
diantaranya secara oral, parenteral, dermal, bucal, sublingual dan sebagainya.
Yang akan dibahas lebih lengkap dalam makalah kali ini adalah pemberian obat
atau sediaan parenteral. Dalam profesi kita sebagai
perawat tentu saja kita akan selalu di hadapkan dengan obat-obatan dan cara
pemakaiannya serta bagaimana mengatur obat-obatan yang harus di gunakan oleh
pasien serta harus mampu mempersiapkan obat yang sesuai dengan yang di
anjurkan, persiapan tentang cara pemberian obat dan observasi secara
tepat terhadap cara obat-obatan tersebut bekerja. Dengan kata lain, seorang
dokter dapat berkolaborasi dengan perawat yang memiliki pengetahuan yang
memadai dalam bidang ini. Seorang perawat professional harus mampu memberikan
rute obat yang sesuai pada kliennya.Pilihan rute pemberian obat yang sesuai
bergantung pada kandungan obat dan efek yang digunakan serta kondisi fisik dan
mental klien.
Pemberian obat
secara sublingual merupakan pemberian obat yang cara pemberiannya di taruh di
bawah lidah. Absorbsinya baik melalui jaringan kapiler di bawah lidah
obat-obatan ini mudah diberikan sendiri. Tujuannya Agar efek yang ditimbulkan
bisa lebih cepat karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari
sakit. Mempunyai kelebihan yaitu efek obat akan terasa lebih cepat dan
kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati
dapat di hindari dan kekurangannya yaitu kurang praktis untuk digunakan terus
menerus dan dapat merangsang selaput lendir mulut. Hanya obat yang bersifat
lipofil dan dapat diberikan dengan jalan ini.
1.2
Rumusan Masalah
Permasalahan
yang dapat dituliskan dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana defenisi dari tindakan pemberian obat sublingual?
2. Bagaimana
tempat-tempat pemberian obat?
3. Bagaimana
persiapan alat pemberian obat sublingual?
4. Bagaiman
persiapan tempat atau lingkungan?
5. Bagaimana
persiapan pasien?
6. Bagaimana cara
kerja pemberian obat sublingual?
7. Bagaimana hal-hal yang harus di perhatikan dalam pemberian obat sublingual
?
1.3
Tujuan
Penulisan
1. Agar pembaca
mengetahui defenisi dari tindakan pemberian obat sublingual
2. Agar pembaca
mengetahui tempat-tempat pemberian obat
3. Agar pembaca
mengetahui persiapan alat pemberian obat sublingual
4. Agar pembaca
mengetahui persiapan tempat atau
lingkungan
5. Agar pembaca
mengetahui persiapan pasien
6. Agar pembaca
mengetahui cara kerja pemberian obat sublingual
7. Agar pembaca
mengetahui hal-hal yang harus di perhatikan dalam pemberian obat sublingual
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Pemberian Obat secara Sublingual yaitu dengan cara meletakkan obat di
bawah lidah. Meskipun cara ini jarang dilakukan, namun perawat harus
mampu melakukannya. Dengan cara ini, aksi kerja obat lebih cepat yaitu setelah
hancur di bawah lidah maka obat segera mengalami absorbsi ke dalam pembuluh
darah. Cara ini juga mudah dilakukan dan pasien tidak mengalami kesakitan.
Pasien diberitahu untuk tidak menelan obat karena bila ditelan, obat menjadi
tidak aktif oleh adanya proses kimiawi dengan cairan lambung.
Berbagai bentuk obat
dapat diberikan secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau puyer.
Untuk membantu absorbsi, maka pemberian obat per oral dapat disertai dengan
pemberian setengah gelas air atau cairan yang lain. Kelemahan dari pemberian
obat per oral adalah pada aksinya yang lambat sehingga cara ini tidak dapat
dipakai pada keadaan gawat. Obat yang diberikan per oral biasanya membutuhkan
waktu 30 sampai dengan 45 menit sebelum diabsorbsi dan efek puncaknya dicapasetelah
1 sampai 1 jam. Rasa dan bau obat yang tidak enak sering menganggu pasien. Cara
per oral tidak dapat dipakai pada pasien yang mengalami mual- mual,
muntah, semi koma, pasien yang akan menjalani pengisapan cairan lambung serta
pada pasien yang mempunyai gangguan menelan.
Beberapa jenis
obat dapat mengakibatkan iritasi lambung dan menyebabkan muntah (missal garam
besi dan salisilat). Untuk mencegah hal ini, obat dipersiapkan dalam bentuk
kapsul yang diharapkan tetap utuh dalam suasana asam di lambung, tetapi menjadi
hancur pada suasana netral atau basa di usus. Dalam memberikan obat jenis ini,
bungkus kapsul tidak boleh dibuka, obat tidak boleh dikunyah dan pasien diberi
tahu untuk tidak minum antacid atau susu sekurang- kurangnya satu jam setelah
minum obat.
Apabila obat
dikemas dalam bentuk sirup, maka pemberian harus dilakukan dengan cara yang
paling nyaman khususnya untuk obat yang pahit atau rasanya tidak enak. Pasien
dapat diberi minuman sirup pasien (es) sebelum minum sirup tersebut. Sesudah
minum sirup pasien dapat diberi minum, pencuci mulut atau kembang gula.
2.2 Tempat Pemberian Obat
Obat dapat
diberikan pada pasien secara sublingual yaitu dengan cara meletakkan obat di
bawah lidah. Meskipun cara ini jarang dilakukan, namun perawat harus mampu
melakukannya. Dengan cara ini, aksi kerja obat lebih cepat yaitu setelah hancur
di bawah lidah maka obat segera mengalami absorbsi ke dalam pembuluh darah. Cara
ini juga mudah dilakukan dan pasien tidak mengalami kesakitan. Pasien
diberitahu untuk tidak menelan obat karena bila ditelan, obat menjadi tidak
aktif oleh adanya proses kimiawi dengan cairan lambung. Untuk mencegah obat
tidak di telan, maka pasien diberitahu untuk membiarkan obat tetap di bawah
lidah sampai obat menjadi hancur dan terserap. Obat yang sering diberikan
dengan cara ini adalah nitrogliserin yaitu obat vasodilator yang mempunyai efek
vasodilatasi pembuluh darah. Obat ini banyak diberikan pada pada pasien yang
mengalami nyeri dada akibat angina pectoris. Dengan cara sublingual, obat
bereaksi dalam satu menit dan pasien dapat merasakan efeknya dalam waktu tiga
menit.
2.3
Persiapan Alat Pemberian Obat Sublingual
1. Daftar buku obat / catatan
2. Jadwal pemberian obat.
3. Obat yang sudah ditentukan dalam tempatnya.
4. Tongspatel (bila perlu)
5. Kasa untuk membungkus tongspatel.
2.4 Persiapan Tempat Atau Lingkungan
1. Bekerja
sebaiknya dari sebelah kanan pasien.
2. Tempatkan alat
agar mudah bekerja.
3. Meminta
pengunjung atau keluarga menunggu di luar.
4. Jaga privasi
pasien, dengan memasang sampiran atau menutup tirai.
2.5 Persiapan Pasien
1. Cek perencanaan keperawatan pasien.
2. Menjelaskan tujuan pemberian obat sublingual.
3. Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan.
4. Posisikan
pasien dengan posisi yang nyaman
2.6 Cara kerja pemberian obat sublingual
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Memberikan obat kepada pasien.
Ø Yakin bahwa tidak pada
pasien yang salah.
Ø Atur posisi pasien
duduk bila mungkin.
Ø Berikan cairan/ aiar
yang cukup untuk membantu menelan, bila sulit menelan anjurkan pasien
meletakkan obat di lidah bagian belakang, kemudian pasien dianjurkan minum.
Ø Bila obat mempunyai
rasa tidak enak, beri pasien berapa butir es batu untuk diisap sebelumnya, atau
berikan obat dengan menggunakan lumatan apael atau pisang.
Ø Tetap bersama pasien
sampai obat ditelan.
4. Memasang
tongspatel ( jika klien tidak sadar ) kalau sadar anjurkan klien untuk
mengangkat lidahnya.
5. Memberitahu pasien agar meletakkan obat pada bagian bawah lidah, hingga
terlarut seluruhnya.
6. Menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak minum dan berbicara
selama obat belum terlarut seluruhnya.
7. Catat perubahan dan reaksi terhadap pemberian. Evaluasi respons terhadap
obat dengan mencatat hasil pemberian obat.
8. Cuci tangan.
2.7 Hal-Hal Yang Harus Di Perhatikan Dalam Pemberian Obat Sublingual
1. Sabar
2. Hati-hati
3. Benar obat, pasien, dosis, waktu, dan cara pemberian.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
v Pemberian obat
secara sublingual merupakan pemberian obat yang cara pemberiannya di taruh di
bawah lidah. Absorbsinya baik melalui jaringan kapiler di bawah lidah
obat-obatan ini mudah diberikan sendiri.
v Tujuannya Agar
efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah di bawah lidah
merupakan pusat dari sakit.
v Kelebihan yaitu
efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan
metabolisme di dinding usus dan hati dapat di hindari.
v Kekurangannya
yaitu kurang praktis untuk digunakan terus menerus dan dapat merangsang selaput
lendir mulut.
v Hanya obat yang
bersifat lipofil dan dapat diberikan dengan jalan ini.
v Contoh obat sublingual adalah
obat-obatan nitrogliserin dan steroid.
3.2
Saran
v Perawat harus rajin dalam belajar dan membaca berbagai informasi baru
tentang cara pemberian obat.
v Perawat professional harus mempunyai peranan yang penting dalam pelaksanaan
cara pemberian obat
DAFTAR
PUSTAKA
Olson,James.2004.Belajar Mudah Farmakologi.Jakarta:EGC
http://pharmaceutical-classificationofdrugs.blogspot.com/
(4 April 2014)