Jumat, 12 Juni 2015

MAKALAH PEMBERIAN OBAT MELALUI ORAL SUBLINGUAL


  • AKADEMI KEBIDANAN DHARMA PRAJAmBONDOWOSO 

 MAKALAH
PEMBERIAN OBAT MELALUI
ORAL SUBLINGUAL


Oleh: Navita Septiah P.





KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PEMBERIAN OBAT MELALUI ORAL SUBLINGUAL” dengan baik.
            Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan II. Selama menyelesaikan makalah ini, penyusun tidak lepas dari dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini dengan semaksimal mungkin.
Penyusun menyadari adanya kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca yang budiman sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi banyak pihak.

                                                                                    Bondowoso, 4 Maret 2014


                                                                                                Penyusun















BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Obat adalah senyawa atau campuran senyawa untuk mengurangi gejala atau menyembuhkan penyakit. Teknik pemberian obat didapati ada berbagi macam cara, diantaranya secara oral, parenteral, dermal, bucal, sublingual dan sebagainya. Yang akan dibahas lebih lengkap dalam makalah kali ini adalah pemberian obat atau sediaan parenteral. Dalam profesi kita sebagai perawat tentu saja kita akan selalu di hadapkan dengan obat-obatan dan cara pemakaiannya serta bagaimana mengatur obat-obatan yang harus di gunakan oleh pasien serta harus mampu mempersiapkan obat yang sesuai dengan yang di anjurkan,  persiapan tentang cara pemberian obat dan observasi secara tepat terhadap cara obat-obatan tersebut bekerja. Dengan kata lain, seorang dokter dapat berkolaborasi dengan perawat yang memiliki pengetahuan yang memadai dalam bidang ini. Seorang perawat professional harus mampu memberikan rute obat yang sesuai pada kliennya.Pilihan rute pemberian obat yang sesuai bergantung pada kandungan obat dan efek yang digunakan serta kondisi fisik dan mental klien.
Pemberian obat secara sublingual merupakan pemberian obat yang cara pemberiannya di taruh di bawah lidah. Absorbsinya baik melalui jaringan kapiler di bawah lidah obat-obatan ini mudah diberikan sendiri. Tujuannya Agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit. Mempunyai kelebihan yaitu efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat di hindari dan kekurangannya yaitu kurang praktis untuk digunakan terus menerus dan dapat merangsang selaput lendir mulut. Hanya obat yang bersifat lipofil dan dapat diberikan dengan jalan ini.

1.2     Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dituliskan dalam makalah ini adalah :
1.      Bagaimana defenisi dari tindakan pemberian obat sublingual?
2.      Bagaimana tempat-tempat pemberian obat?
3.      Bagaimana persiapan alat pemberian obat sublingual?
4.      Bagaiman persiapan tempat atau lingkungan?
5.      Bagaimana persiapan pasien?
6.      Bagaimana cara kerja pemberian obat sublingual?
7.      Bagaimana hal-hal yang harus di perhatikan dalam pemberian obat sublingual ?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Agar pembaca mengetahui defenisi dari tindakan pemberian obat sublingual
2.      Agar pembaca mengetahui tempat-tempat pemberian obat
3.      Agar pembaca mengetahui  persiapan alat pemberian obat sublingual
4.      Agar pembaca mengetahui  persiapan tempat atau lingkungan
5.      Agar pembaca mengetahui  persiapan pasien
6.      Agar pembaca mengetahui  cara kerja pemberian obat sublingual
7.      Agar pembaca mengetahui  hal-hal yang harus di perhatikan dalam pemberian obat sublingual



















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
          Pemberian Obat secara Sublingual yaitu dengan cara meletakkan obat di  bawah lidah. Meskipun cara ini jarang dilakukan, namun perawat harus mampu melakukannya. Dengan cara ini, aksi kerja obat lebih cepat yaitu setelah hancur di bawah lidah maka obat segera mengalami absorbsi ke dalam pembuluh darah. Cara ini juga mudah dilakukan dan pasien tidak mengalami kesakitan. Pasien diberitahu untuk tidak menelan obat karena bila ditelan, obat menjadi tidak aktif oleh adanya proses kimiawi dengan cairan lambung.
          Berbagai bentuk obat dapat diberikan secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau puyer. Untuk membantu absorbsi, maka pemberian obat per oral dapat disertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan yang lain. Kelemahan dari pemberian obat per oral adalah pada aksinya yang lambat sehingga cara ini tidak dapat dipakai pada keadaan gawat. Obat yang diberikan per oral biasanya membutuhkan waktu 30 sampai dengan 45 menit sebelum diabsorbsi dan efek puncaknya dicapasetelah 1 sampai 1 jam. Rasa dan bau obat yang tidak enak sering menganggu pasien. Cara per oral tidak dapat dipakai pada pasien yang  mengalami mual- mual, muntah, semi koma, pasien yang akan menjalani pengisapan cairan lambung serta pada pasien yang mempunyai gangguan menelan.
          Beberapa jenis obat dapat mengakibatkan iritasi lambung dan menyebabkan muntah (missal garam besi dan salisilat). Untuk mencegah hal ini, obat dipersiapkan dalam bentuk kapsul yang diharapkan tetap utuh dalam suasana asam di lambung, tetapi menjadi hancur pada suasana netral atau basa di usus. Dalam memberikan obat jenis ini, bungkus kapsul tidak boleh dibuka, obat tidak boleh dikunyah dan pasien diberi tahu untuk tidak minum antacid atau susu sekurang- kurangnya satu jam setelah minum obat.
          Apabila obat dikemas dalam bentuk sirup, maka pemberian harus dilakukan dengan cara yang paling nyaman khususnya untuk obat yang pahit atau rasanya tidak enak. Pasien dapat diberi minuman sirup pasien (es) sebelum minum sirup tersebut. Sesudah minum sirup pasien dapat diberi minum, pencuci mulut atau kembang gula.
2.2 Tempat Pemberian Obat
          Obat dapat diberikan pada pasien secara sublingual yaitu dengan cara meletakkan obat di bawah lidah. Meskipun cara ini jarang dilakukan, namun perawat harus mampu melakukannya. Dengan cara ini, aksi kerja obat lebih cepat yaitu setelah hancur di bawah lidah maka obat segera mengalami absorbsi ke dalam pembuluh darah. Cara ini juga mudah dilakukan dan pasien tidak mengalami kesakitan. Pasien diberitahu untuk tidak menelan obat karena bila ditelan, obat menjadi tidak aktif oleh adanya proses kimiawi dengan cairan lambung. Untuk mencegah obat tidak di telan, maka pasien diberitahu untuk membiarkan obat tetap di bawah lidah sampai obat menjadi hancur dan terserap. Obat yang sering diberikan dengan cara ini adalah nitrogliserin yaitu obat vasodilator yang mempunyai efek vasodilatasi pembuluh darah. Obat ini banyak diberikan pada pada pasien yang mengalami nyeri dada akibat angina pectoris. Dengan cara sublingual, obat bereaksi dalam satu menit dan pasien dapat merasakan efeknya dalam waktu tiga menit.
2.3 Persiapan Alat Pemberian Obat Sublingual
1.      Daftar buku obat / catatan
2.      Jadwal pemberian obat.
3.      Obat yang sudah ditentukan dalam tempatnya.
4.      Tongspatel (bila perlu)
5.      Kasa untuk membungkus tongspatel.
2.4 Persiapan Tempat Atau Lingkungan
1.      Bekerja sebaiknya dari sebelah kanan pasien.
2.      Tempatkan alat agar mudah bekerja.
3.      Meminta pengunjung atau keluarga menunggu di luar.
4.      Jaga privasi pasien, dengan memasang sampiran atau menutup tirai.

2.5 Persiapan Pasien
1.      Cek perencanaan keperawatan pasien.
2.      Menjelaskan tujuan pemberian obat sublingual.
3.      Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan.
4.       Posisikan pasien dengan posisi yang nyaman
2.6 Cara kerja pemberian obat sublingual
1.      Cuci tangan.
2.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3.      Memberikan obat kepada pasien.
Ø  Yakin bahwa tidak pada pasien yang salah.
Ø  Atur posisi pasien duduk bila mungkin.
Ø  Berikan cairan/ aiar yang cukup untuk membantu menelan, bila sulit menelan anjurkan pasien meletakkan obat di lidah bagian belakang, kemudian pasien dianjurkan minum.
Ø  Bila obat mempunyai rasa tidak enak, beri pasien berapa butir es batu untuk diisap sebelumnya, atau berikan obat dengan menggunakan lumatan apael atau pisang.
Ø  Tetap bersama pasien sampai obat ditelan. 
4.      Memasang tongspatel ( jika klien tidak sadar ) kalau sadar anjurkan klien untuk mengangkat lidahnya.
5.      Memberitahu pasien agar meletakkan obat pada bagian bawah lidah, hingga terlarut seluruhnya.
6.      Menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak minum dan berbicara selama obat belum terlarut seluruhnya.
7.      Catat perubahan dan reaksi terhadap pemberian. Evaluasi respons terhadap obat dengan mencatat hasil pemberian obat.
8.      Cuci tangan.
2.7 Hal-Hal Yang Harus Di Perhatikan Dalam Pemberian Obat Sublingual
1.      Sabar
2.      Hati-hati
3.      Benar obat, pasien, dosis, waktu, dan cara pemberian.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

v  Pemberian obat secara sublingual merupakan pemberian obat yang cara pemberiannya di taruh di bawah lidah. Absorbsinya baik melalui jaringan kapiler di bawah lidah obat-obatan ini mudah diberikan sendiri.
v  Tujuannya Agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit.
v  Kelebihan yaitu efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat di hindari.
v  Kekurangannya yaitu kurang praktis untuk digunakan terus menerus dan dapat merangsang selaput lendir mulut.
v  Hanya obat yang bersifat lipofil dan dapat diberikan dengan jalan ini.
v   Contoh obat sublingual adalah obat-obatan nitrogliserin dan steroid.

3.2 Saran
v  Perawat harus rajin dalam belajar dan membaca berbagai informasi baru tentang cara pemberian obat.
v  Perawat professional harus mempunyai peranan yang penting dalam pelaksanaan cara pemberian obat










DAFTAR PUSTAKA
Olson,James.2004.Belajar Mudah Farmakologi.Jakarta:EGC